Majalah Intisari Januaari 2013 – memakai kaca film merupakan
salah satu cara ampuh untuk meredam panas di dalam mobil yang berasal dari sinar
matahari. Asal memilih produk yang tepat, dipercaya konsumsi BBM bisa dihemat
hingga 3%.
Ada salah pengertian dari sejumlah pemilik mobil. Dikiranya,
semakin gelap kaca film di kendaraan mereka, maka akan semakin ampuh menolak
panas. Benarkan begitu ? sayangnya anggapan itu tidak tepat. Kemampuan kaca
film meredam panas taka da hubungan dengan kadar kegelapan. Panas di dalam
kabin disebabkan oleh sinar ultraviolet (UV) yang masuk. Oleh karenanya
kemmapuan kaca film menangkis panas tergantung angka Ultraviolet Reflectance
(UVR) yang bersumber pada material yang digunakan. Warna benda yang semakin
gelap akan semakin menyerap panas. Beberapa hal yang perlu dipahami sebelum
membeli kaca film, yaitu :
- VLT (visible Light Transmition) menunjukkan banyaknya cahaya yang masuk ke kabin atau tingkat kegelapan kaca film, semakin tinggi akan semakin terang.
- Infrared (IR) Rejection, sinar IR mempunyai efek panas tapi tidak memiliki daya tembus sebaik UV. IR rejection merupakan kemampuan menolak panas dengan satuan persentase. Nilai peresentase yang semakin tinggi, semakin baik menolak panas.
- Ultraviolet Light Rejection / Blocked, sinar UV memiliki daya tembus sangat kuat. Efek yang ditimbulkan yakni membuat kulit jok atau dasbor pecah-pecah (retak) hingga belang, semakinj tinggi angka penolak UV, semakin bagus.
- TSER atau Total Solar Energy Rejected merupakan kemampuan total tiga factor yaitu VLT, Infrared, dan Ultraviolet, semakin tinggi angka TSER makan semakin baik.
- Interior atau Visible Light Reflectance, factor ini menggambarkan efek cermin (pantulan) dari kaca film, terutama jika dilihat dari dalam, sehingga semakin kecil persentasenya, semakin bagus.
Kaca film tidak hanya berfungsi untuk meredam panas, tetapi
juga berhubungan dengan factor keamanan dan privasi. Lem yang menempel pada
kaca film mengakibatkan pecahan kaca mobil tidak berhamburan apabila mengalami
benturan.
Masyarakat diharapkan berhati-hati dalam memilih. Jangan tergiur
dengan harga murah, waspadai kaca film palsu yang malah akan menyebabkan kabin semakin
pengap. Salah satu cara mengukur keaslian kaca film adalah :
1. Cetakan atau logo kaca film
Print pada kaca film bukan jaminan keaslian. Hindari kaca film dengan cetakan logo tak rapi, mulai dari tinta meluber atau terlalu tebal. Kaca film yang digulung dengan logo atau tinta terlalu tebal bisa membuat kaca film bergelombang.
Akibatnya, pada malam hari, sinar lampu yang diterimanya terpecah. Jadi, pastikan Anda mendapat kaca film dengan cetakan setipis dan serapi mungkin.
2. Warna
Ada bermacam-macam kaca film, tapi bukan jaminan keaslian. Kaca film palsu dengan kualitas jelek lama-kelamaan bisa berubah warnanya. Perubahan warna biasanya terjadi setelah jangka waktu tertentu. Di daerah tropis biasanya terlihat dalam 2-3 bulan.
3. Ketebalan
Kaca film penahan panas idealnya punya ketebalan antara 1,5-1,7 mikro. Kurang dari itu boleh diragukan keasliannya. Kaca film memang tipis, tapi produk asli, meski tipis tetap kaku. Sementara itu, produk palsu sangat tipis dan lentur.
4. Harga
Harga kaca film berbanding lurus dengan kualitas. Jangan tergoda tawaran dengan harga murah yang kemungkinan besar produk palsu. Kaca film asli diimpor ke Indonesia hanya lewat distributor resmi dengan standar harga pasti. Tiap kaca film punya kode wilayah sendiri, adapun yang beredar di luar batasan kode itu tidak bisa mendapat layanan garansi.
5. Kartu Garansi
Pastikan mendapat kartu garansi untuk tiap pembelian. Kartu ini menjamin keaslian dan layanan purna jual kaca film. Lebih aman beli dan pasang kaca film di dealer resmi.
6. Gunakan Lampu Sorot
Mungkin cara ini sedikit rumit, tapi ini cukup ampuh untuk membuktikan kualitas dari kaca film yang akan dibeli. Tempelkan kaca yang sudah dilapisi film ke lampu sorot 600 watt, dan diamkan selama 3 menit. Jika kualitas buruk, kaca tersebut akan pecah.
7. Gunakan Alat Termometer
Biarkan mobil yang telah dipasangi kaca film dijemur di bawah sinar matahari dalam beberapa saat. Kemudian, pasang termometer di kaca tersebut. Jika tingkat suhunya cukup tinggi, kualitas kaca film itu layak dipertanyakan.
Print pada kaca film bukan jaminan keaslian. Hindari kaca film dengan cetakan logo tak rapi, mulai dari tinta meluber atau terlalu tebal. Kaca film yang digulung dengan logo atau tinta terlalu tebal bisa membuat kaca film bergelombang.
Akibatnya, pada malam hari, sinar lampu yang diterimanya terpecah. Jadi, pastikan Anda mendapat kaca film dengan cetakan setipis dan serapi mungkin.
2. Warna
Ada bermacam-macam kaca film, tapi bukan jaminan keaslian. Kaca film palsu dengan kualitas jelek lama-kelamaan bisa berubah warnanya. Perubahan warna biasanya terjadi setelah jangka waktu tertentu. Di daerah tropis biasanya terlihat dalam 2-3 bulan.
3. Ketebalan
Kaca film penahan panas idealnya punya ketebalan antara 1,5-1,7 mikro. Kurang dari itu boleh diragukan keasliannya. Kaca film memang tipis, tapi produk asli, meski tipis tetap kaku. Sementara itu, produk palsu sangat tipis dan lentur.
4. Harga
Harga kaca film berbanding lurus dengan kualitas. Jangan tergoda tawaran dengan harga murah yang kemungkinan besar produk palsu. Kaca film asli diimpor ke Indonesia hanya lewat distributor resmi dengan standar harga pasti. Tiap kaca film punya kode wilayah sendiri, adapun yang beredar di luar batasan kode itu tidak bisa mendapat layanan garansi.
5. Kartu Garansi
Pastikan mendapat kartu garansi untuk tiap pembelian. Kartu ini menjamin keaslian dan layanan purna jual kaca film. Lebih aman beli dan pasang kaca film di dealer resmi.
6. Gunakan Lampu Sorot
Mungkin cara ini sedikit rumit, tapi ini cukup ampuh untuk membuktikan kualitas dari kaca film yang akan dibeli. Tempelkan kaca yang sudah dilapisi film ke lampu sorot 600 watt, dan diamkan selama 3 menit. Jika kualitas buruk, kaca tersebut akan pecah.
7. Gunakan Alat Termometer
Biarkan mobil yang telah dipasangi kaca film dijemur di bawah sinar matahari dalam beberapa saat. Kemudian, pasang termometer di kaca tersebut. Jika tingkat suhunya cukup tinggi, kualitas kaca film itu layak dipertanyakan.
Pilihlah produk eksterior mobil Anda dengan cara bijak untuk
ramah lingkungan.
Salam,
Posting Komentar